KETIKA CAHAYA DARI SURGA BERSINAR
"Damai di atas bumi, di antara orang yangberkenan kepada-Nya", berkumandang di angkasa.Ketika cahaya dari surga bersinar, hilanglah semua kegelapan.Malaikat Tuhan turun ke bumidan membawa berita yang jelas.Ketika cahaya dari surga bersinar, aku mendengarmalaikat berkata, " Jangan takut, aku memberitakan kabar sukacita, Karena Kristus telah lahir hari ini. "Ketika cahaya dari surga bersinar, nampak pemandangan yang indah;
Damai Allah dan kesukaan surgawi turun ke dunia pada malam itu.Cahaya dari surga masih bersinardan malaikat-malaikat masih bernyanyi;
Karena Kristus masih memberikan damai dan sukacitadalam kehidupan, tempat Dia bertahta. Amin
HATIMU, BILIK TERINDAH BAGIKU
Aku hendak turun untuk melihat-lihatBagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakanSebab telah lama Ku dengar kabar tentang merekaKabar yang sungguh memilukan hati-KuAku merencanakan dari mulanyaBahwa mereka akan hidup di hadapan-KuBersama dengan-Ku selamanyaBahwa jika mereka bersama-KuMereka tidak akan pernah mengalami kekuranganAku sedih, ketika waktu ituDi rumah yang begitu indah dan mewahYang Kuberikan sebagai hadiah pertama-KuAku menemukan mereka telanjangTelanjang di tengah-tengah segala kelimpahan hartayang telah Ku sediakan, hanya untuk merekaMengapa? Apakah semua itu tidak cukup? Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkanAku datang, datang kembali mengunjungimuAku menemukan engkau terlalu sibuk, Sibuk dengan dirimu sendiriHingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikanTak ada tempat di rumahmu untuk-Kudi mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempatiTuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan? Tak ada! Tidak ada satu pun kamar yang kosong di rumahmuHanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-KuNamun tidak mengapakarena itu pun sudah cukup untuk-Ku waktu ituSeandainya saat ini engkau telah menyadariBahwa Aku telah datang kembali untukmuTolong, bukalah kamar hatimu, agar Aku dapat masuk dan tinggal di sanaDan menjadi kamar terindah untuk-Ku dan bagimu.Amin
DAMAI
Damai ....? Ingat pertama kali bertemu di Eden, betapa indahnyaKehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkanSebab semuanya hanyalah engkau dan tentang engkauTiada yang kurang saat ituHanya kesempurnaan saja adanyaPengkhianatan ..., mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi? Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi? Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkanhanya karena penawaran, sebuah kehormatan yang kosong! Namun sejak saat itu dan seterusnyaEngkau telah menjadi kerinduan yang tak berujungSejak di Eden, engkau terus di cariEntah ke mana pergimu ... Meski segala cara telah di tempuhSegala taktik telah di cobaNamun engkau tak pernah lagi menjawabPerang, pembunuhan, perselisihan, perselisihan ... Gaduh ... buntu ... berakhir ....!!! Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian? Masih adakah harapan? Masih hidupkah engkau? Malam itu, sejak kesenyapan yang terjadi di EdenSayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang "... damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. "Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali? Ya, itu adalah engkaudengan fitur yang melekat pada dirimumeski aroma kotoran hewan memenuhi rongga dadamuNamun engkau tetap tenang dalam hangatnya palunganmuEngkau datang kembali dalam rupa seorang bayi mungilDengan rautan wajah penuh kehangatanDamai ... Damai di bumi ... Dan Engkau kembaliTuk berdamai dengan manusia. Amin
SANG WAKTU
Tak ada waktu di-NyaKarena Ia tak berwaktuNamun Ia yang tak berwaktu, telah membatasi diri-Nya oleh waktuDalam kesunyian malam itu, waktu-Nya mulai dihitungKetika tangisan-Nya yang pertama menggemaMendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktuMengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu? Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu? Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu? Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktuEngkau datang untuk memberi waktu yang baru untuk duniaEngkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerahEngkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagiSebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktuEngkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat iniEngkau datang untuk mengatakan kepadaku, waktu-ku hanya sementara di siniEngkau datang untuk mengatakan, Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejatiAgar aku bisa bersama-Mu tanpa waktu.AMIN
Lonceng NATAL
Saya mendengar lonceng berdentang pada hari NatalLagu-lagu Natal yang sudah dikenal, Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagiDamai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Saya berpikir, seandainya pada hari Natal, Semua lonceng yang tergantung di menara gerejaMemainkan lagu tanpa hentinyaDamai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Dan dalam keputusasaan saya menundukkan kepala; "Tidak ada damai di bumi," kataku; "Karena kebencian ada di mana-mana dan mengejek lagu tentangDamai sejahtera di bumi , Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat; "Tuhan tidak mati atau tertidur! Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang, Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! "Lonceng terus berbunyi, berdentang, Bumi berputar dari malam hingga pagi, Suara lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu, Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Amin
NATAL YANG TEDUH
natal telah menjadi puisi alam rayahiruk-pikuk pekik sorak hura-huraapalagi cuma gegap gempita iklanagaknya sudah tidak diperlukanmohon jangan gaduhsang bayi penebus bumimasih tertidur nyenakdalam dekapan bunda terkasihsemua ilalang, seisi kandangadalah segala yang teduhdalam syukur dan simpuhya, natal itu puisi alam rayakarena itu jangan gaduhbumi kita telah ditebusperlu istirahat dan tiduria sudah amat lelahbekerja keras menata nasibberi kesempatan ia bermimpibiarkan ia merindu dan mencintamerdeka dari segala tetek bengekyang makin menjauhkan bumi kitadari sang keabadian sendiriAmin
Sukacita NATAL
Pohon cemara menghiasi rumah kami, Memancarkan semerbak harumnya nuansa Natal, Setiap hati diselimuti suasana syahdu, Menandai Natal t'lah tiba .. Kue-kue, kalkun panggang, Pusat yang dipenuhi makanan-makanan manis, Wajah-wajah kecil bercahaya penuh sukacita, Semua orang bergembira .. Pesta perayaan, lagu-lagu yang mengalun, hadiah-hadiah yang indah, Lonceng perak yang bergemirincing, Pohon Natal dan pernak-pernik yang cantik, Lampu berwarna-warni yang berkerlap-kerlip .. Sanak keluarga menanti dengan hati gembiraMenyambut dengan senyuman manis, pelukan hangat, dan kecupan sayang, Inilah sukacita yang luar biasaYang hadir saat Natal tiba.Amin
SANG BAYI
Sang bayi telah lahirtanpa tempat tidur muluskecuali palungan kudussiapa membawa apakahemas, mur, dan kemenyankecuali tiga majus dari timurbagi kelahiranNya yang teduhlalu apa kita persembahkanbagi hari penuh makna ini?
Natal kita sejatinya untuk semuayang rela terbuka membuka jiwasegala luka menjadi tanda-tandaanugerahNya - tak ada katamampu merumuskannya
Evaluasi dan Renungan NatalLahir di kandang ternak yang dipinjamkan, Dan dikuburkan di makam orang lain; Tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiriTidak ada tempat bagi orang seperti Dia
Tetapi istana sama miskinnya dengan kandangsampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia, Dan kubur merupakan ejekan untuk harapanSebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran! (Elinor Lennen)
Cahaya yang Tinggal Tetap
Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhirKegembiraan perayaan Natal sudah berlaludengan para malaikat naik ke Surga, Orang-orang majus kembali ke Timur.
Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palunganMasih menerangi dunia dari kejauhan, Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikatDan orang cerdas masih mengikuti sebuah bintang
- Ellis Rowsey
Asalkan Yesus Bersama Kita
Tidak apa-apa PapaBila Natal kali ini aku memakai baju yang lamaAku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang ituKarena sukacita berpendar dihatikuTidak apa-apa MamaSepatuku yang lama masih indah dipandangBintang pengharapan menuntunku tetapMembawaku percaya dengan hati mantapTidak ada kue lezat dan kado berpitaSungguh tidak mengapa Papa Mama tercintaAsalkan Yesus bersama kitaO alangkah indahnya hidup kita
Natal Yang Teduh
natal telah menjadi puisi alam rayahiruk-pikuk pekik sorak hura-huraapalagi cuma gegap gempita iklanagaknya sudah tidak diperlukan
mohon jangan gaduhsang bayi penebus bumimasih tertidur nyenakdalam dekapan bunda terkasihsemua ilalang, seisi kandangadalah segala yang teduhdalam syukur dan simpuh
ya, natal itu puisi alam rayakarena itu jangan gaduhbumi kita telah ditebusperlu istirahat dan tiduria sudah amat lelahbekerja keras menata nasibberi kesempatan ia bermimpibiarkan ia merindu dan mencintamerdeka dari segala tetek bengekyang makin menjauhkan bumi kitadari sang keabadian sendiri